Cara Membuat Benih Unggul Padi Hibrida
Apakah anda tertarik untuk mulai menanam padi hibrida? Jika iya, berikut beberapa cara membuat benih padi hibrida yang dirangkum dari berbagai sumber khusus untuk anda coba.
1. Benih dan Persemaian
Benih padi hibrida hanya dapat digunakan untuk satu kali tanam saja, yang rtinya setiap kali mau menanam, petani harus menggunakan benih yang baru dan bersertifikat. Penggunaan benihnya berkisar antara 15–20 kg/ha.
Persemaian dilakukan dengan menggunakan sistem basah. Lahan diolah dalam kondisi macak-macak, kemudian dibuat dengan lebar 1–1,25 meter dan tinggi 5 cm. Lahan persemaian harus sudah siap, sehari sebelum benih disebar.
Untuk setiap 1 kg benih dibutuhkan lahan persemaian dengan luas 20 m2 atau 300–400 m2 untuk penanaman seluas satu ha. Selanjutnya, benih direndam selama 2 hari, kemudian ditiriskan di tempat yang aman hingga benih berkecambah 1 mm.
Benih kemudian disebar merata dengan kepadatan 1 kg benih per 20 m2 lahan atau setara dengan kepadatan sebar 50–75 gr/m2. Sehari sebelum sebar, diberikan pupuk. Setelah persemaian umur 10 hari, diberi pupuk juga.
Setelah bibit umur 15–18 hari setelah sebar atau setelah berhelai daun 5–6 helai, bibit dipindahkan di lahan penanaman. Secara periodik lakukan pengamatan terhadap kemungkinan adanya organisme pengganggu tanaman (OPT).
2. Penyiapan Lahan Tanam
Penyiapan lahan merupakan tempat yang baik untuk tanaman. Karena itu, pengolahan tanah sangat menentukan keberlanjutan pertumbuhan tanaman padi hibrida. Lahan sawah disiapkan paling lambat 15 hari sebelum tanam. Pengolahan tanah dilakukan 2–3 kali.
Pengolahan I, tanah dibajak dalam keadaan macak-macak. Pengolahan tanah dengan bajak sampe kedalaman 10 cm-20 cm sebelumnya tanah digenang air selama 1 minggu untuk melunakkan tanah.
Galengan dibersihkan dengan cangkul dan dipopok dengan tanah agar air dan unsur hara pada petakan tidak hilang melalui rembesan Setelah tanah diolah, tanah dibiarkan selama 1 minggu dan digenangi air.
Pengolahan II, tanah dibajak dan digaru untuk melumpurkan dan meratakan lahan agar siap ditanami bibit padi. Pengolahan tanah terakhir III, diberikan pupuk kandang atau pupuk kompos jerami.
3. Penanaman
Penanaman dilakukan pada saat bibit sudah berumur 15–18 hari setelah sebar, atau bibit telah berdaun 5–6 helai, dengan sistem tanam pindah (transplanting). Bila menggunakan sistem tanam tegel jarak tanamnya itu 20 cm x 20 cm, untuk lahan kurang subur atau 23 cm x 23 cm dan 25 cm x 25 cm, untuk lahan subur.
Penanaman dapat juga menggunakan sistem tanam jajar legowo (20 cm x 12,5 cm) x 40 cm (untuk lahan kurang subur) atau (20 cm x 15 cm) x 40 cm (untuk lahan subur).
Tanamlah bibit dengan menggunakan sistem tanam dangkal dengan kedalaman 1–2 cm, dengan jumlah bibit yang ditanam 1–2 batang per lubang atau paling banyak 2 bibit tanam per lubang tanam. Selamat mencoba.